Jumat, Mei 09, 2008

Geli, Tau!

Alhamdulillah, Kasih sudah tidak demam lagi. Berganti dengan pilek dan batuk.
(Dasar Melayu, apapun kejadian tetap untung....)

Artinya Kasih terkena flu biasa.

Tapi hidungnya yang buntu membuat tidurnya gelisah. Ia sering mengigau sehingga aku dan bundanya tidak dapat tidur nyenyak. Alhasil pagi harinya kami berdua berangkat kerja dengan badan pegal linu dan mata kuyu.

Di tempat kerja Bunda Kasih, siang itu kedatangan sales alat pijat elektrik berbentuk lumba-lumba.
Berkat kepiawaian sang sales ditambah kondisi tubuh Bunda Kasih yang pegal-pegal, akhirnya satu alat massaseur itu menjadi milik kami. Bunda Kasih bermaksud segera mendayagunakan alat tersebut setibanya di rumah sore hari.

Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih, malam itu giliran wilayah rumah kami mendapat jatah pemadaman arus listrik. Niat hati untuk berpijat ria terpaksa ditunda sampai listrik kembali menyala.

Jam sepuluh malam akhirnya berakhir jatah gelap gulita kami. Kasih tertidur satu jam sebelumnya.
Tanpa membuang waktu Bunda Kasih segera menancapkan stekker buntut ikan dolphin itu ke dalam stop kontak. Dan kemudian terdengar suara dengung dari motor pemijat dan kalimat Aduh.... enaknya!" dari mulut Bunda Kasih.

Kasih gelisah dan mengigau (hidungnya masih buntu oleh ingus). Bunda Kasih yang merasa kasihan kemudian memegang pergelangan kaki kanan Kasih dengan tangan kiri dan menggetarkan telapak kaki putri kesayangan kami itu dengan alat yang dipegang dengan tangan kanan. Setelah dirasakan cukup, pindah ke tapak kaki sebelah kiri. Kasih tak bergeming. Ia berhenti mengigau dan tidur dengan lelap sampai pagi.

Kamis, keesokan harinya, sekalian pulang istirahat makan siang aku menjemputnya dari sekolah. Di tengah perjalanan , ia bertanya:

"Ayah, Ayah tadi malam pijit kaki Kasih pake Dolphin, ya?"

Belum sempat aku menjawab bahwa bundanya yang melakukan itu -bukan aku, ia sudah mengajukan komplain:

"GELI, TAU!"

Tidak ada komentar: