Senin, Juni 02, 2008

Dru. Kadijja

Kami akan pindah rumah dalam waktu dekat. Pindahnya jauuuuuh, sebelah rumah lama, ha ha ha.

Rumah baru lebih luas daripada rumah yang saat ini kami tempati, tapi tetap saja dibawah 40 meter persegi.

Berhubung saat ini aku sedang keranjingan memotret, maka pada saat anak dan istriku sedang terlelap, aku yang pengidap insomnia kronis mulai menjeprat-jepret kamera digital-ku. Hampir semua benda yang tampak kuabadikan. Hasilnya bisa dilihat dalam album every little thing.

Sampai akhirnya aku menemukan secarik kertas berukuran separuh lebar telapak tangan yang ditempel dengan cellotype di pintu kamar, bertuliskan:


Dru. Kadijja
Dokter Uban

Ha ha ha....

Rupanya peran anak tunggal sudah menjadi beban buat anakku.

Oke, aku jelaskan terlebih dahulu supaya kamu tidak bingung.

Kadijja adalah namanya. Panggilannya yang KASIH.
Karena anak satu-satunya, hampir semua permintaannya kami (aku dan Bunda Kasih) turuti. Tapi peran anak tunggal juga ada kerugiannya: 'pekerjaan anak' harus ia kerjakan sendirian. Seperti jika aku pulang kerja dengan badan pegal, maka tugasnya adalah menginjak-nginjak punggungku. Atau kalau bundanya merasa ada uban yang nongol, pasti Kasih yang disuruh nyabutin.

Mungkin ada saat-saat dia merasa kesal dan bosan disuruh melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Akhirnya dia menuliskan uneg-unegnya dengan cara yang unik tadi, dengan mengangkat dirinya sebagai DOKTER UBAN!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Ha..ha..ha..ha..
Anak loe lucu ya Oel....

ayahkasih mengatakan...

Kaya' ayahnya.... ha ha.

Anonim mengatakan...

Ayahnya lucu darimana?
Koq belum ada cerita tentang Kasih lagi Oel?
Cerita mengenai ulangannya Oel...
Nilainya bagus2 gak?

PIPI ELFINA mengatakan...

hahaha..si Kasih kocak kali ya Oel.
btw, Bunda kasih, pake cat rambut aja, biar Kasih ga cabut2 uban lage.

btw si kitink itu, siapa ya Oel..kayaknya aku pernah tau ada temen kita yg panggilannya kitink, cuma aku lupa neh sapa ya.

ayahkasih mengatakan...

kitink is piti, he he he