(Tulisan ini untuk menanggapi komentar Rie Rie di posting terakhir sebelum ini)
Lama tidak menulis, bukan berarti tiada kisah tentang Kasih. Anakku, matahariku, cahaya hidupku itu selalu membuat cerita baru nan lucu setiap harinya. Tapi tidak semuanya mendapat permit untuk ditulis di-blog ini. Misalnya, ketika pertama kali 'ditembak' cowok. Atau saat naik level dari murid SD jadi anggota OSIS SMP. Pertama 'pacaran'...., atau kali pertama patah hati. Mungkin suatu saat kelak, Kasih sendiri yang akan menceritakannya kepada para pembaca yang budiman (dan budiwati, bu Dina, bu Diran, bu Didin, dan budi-budi lainnya....)
Mungkin ada pembaca yang bertanya-tanya makna judul di atas (lebih mungkin lagi tidak). Jawabannya singkat: sudah hampir setahun hanya ada Kasih dan Ayah Kasih. Mohon jangan ditanya ke mana bunda kasih.
Jadi, Rie.... (menghela nafas...)
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Sesuatu yang kita sangkakan akan langgeng, ternyata dalam sekejap bisa musnah (background music 'Musnah' Andra & The Backbone).
Harmonis? Duluuuuuuu! Sekarang entah kemana!
Jaman berubah.
Musim berganti.
Sungai mengalir.
Awan melayang menjauh.
Manusia menjadi tua.
Panta rei...
Tapi, seperti yang selama ini kuyakini, Tuhan tidak akan menguji umatNya melebihi batas kemampuannya. Aku tetap tegar, dan itu karena Kasih memilih untuk tetap bersamaku.
Dan siapa bilang kasih seorang ayah hanya sepenggalah? Dan apakah kasih SEMUA ibu PASTI sepanjang jalan? (Mudah-mudahan ya...)
Jaman berubah....
Manusia mengikuti jaman, dan terkadang hanyut ke samudra dalam.
Dan aku telah bersumpah, kubaktikan sisa umurku untuk membahagiakan putriku :)
Senin, April 25, 2011
Just The Two of Us
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
terimakasih atas post special ini..hehe.. (GR)
kok juarang banget ngeblog sekarang?
Posting Komentar